Rabu, 14 Januari 2015

Pelanggaran yang dilakukan maskapai penerbangan terhadap ijin melakukan penerbangan diluar jadwal apa dampaknya dan penyebabnya serta usul pembenahannya.


       
        

Transportasi adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan (kuda, sapi, kerbau), atau mesin. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan (trip) antara asal (origin) dan tujuan (destination).Transportasi menjadi menjadi 3 yaitu ada darat , air dan juga udara, sekarang saya akan menjelaskan tetang transportasi udara.
Namun, pada zaman sekarang transportasi udara sudah semakin berkembang pesat. Pertumbuhan global tidak akan memiliki arti sama sekali, bahkan nyaris menjadi sulit berkembang tanpa terselenggaranya sistem angkutan udara yang baik.
Transportasi udara merupakan transportasi yang membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
Persaingan dalam banyak hal, terutama dibidang pembangunan ekonomi global ternyata telah merangsang para ilmuwan untuk menyediakan sistem transportasi yang dapat melayaninya. Demikian, kemudian terjadilah perlombaan besar-besaran dalam teknologi penerbangan. Sekedar menambah pengetahuan saja terutama sekali tentang pesatnya kemajuan teknologi penerbangan.

     Dari masalah perizinan tersebut ada beberapa dampak yang harus diperhatikan yaitu:
  1.  Terjadi nya ketidaksesuai kebijakan di bandara kepergian dan tujuan.Contohnya, Bandara Singapura memang memberikan izin mendarat selama tujuh hari seminggu untuk maskapai, tapi kan dari Indonesia tidak. Padahal setiap maskapai harus mendapat izin dari kedua negara, tidak boleh hanya satu bandara saja yang memberikan izin mendarat atau landas tetapi harus dua negara.
  2. Merambat nya pembiaran izin terbang tersebut ke maskapai-maskapai lain.
  3. Terjadi pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah kepada maskapai yang terbang tanpa izin, sebelum terjadinya insiden-insiden tertentu.
  4. Terjadi nya prasangka buruk dari masyarakat terhadap pemerintah yang berwenang, mengapa pemerintah dapat membiarkan suatu maskapai dapat terbang padahal belum mendapatkan izin tersebut.
  5. Terjadi lempar tanggung jawab diantara pemerintah dan maskapai setelah terjadi nya insiden-insiden tertentu.
  6. Berbagai rute penerbangan sejumlah maskapai di larang.

Dan ada juga penyebab terjadinya mengapa maskapai dapat terbang tanpa adanya izin terbang tersebut :
Salah satu kemungkinan penyebab pendukung terjadinya kecelakaan pesawat adalah terkait dengan dokumen BMKG mengenai keadaan cuaca pada rute penerbangannya. Namun hal ini belum mengindikasikan penyebab pendukung yang signifikan. Kemudian terkait dengan proses briefing pilot dengan Flight Operation Officer (FOO) yang dikabarkan bahwa pesawat hanya memberikan data dokumen cuaca dan pilot mempelajarinya sendiri tanpa di briefing. Walaupun mungkin tidak ada briefing terkait cuaca, apakah pilot yang menerbangkan pesawat sudah berpangalaman terbang secara mumpuni dengan baik
Penyebab pendukung lain yang menarik untuk disorot adalah terkait dengan perizinan penerbangan psawat. Penyebab pendukung ini menurut saya menimbulkan dampak signifikan terjadinya kecelakaan pesawat, karena terkait pada traffic jalur penerbangan. Perizinan itu adalah izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan melalui surat Dirjen Perhubungan Udara Nomor AU.008/30/6/DRJU.DAU-2014 tanggal 24 Oktober 2014 perihal Izin Penerbangan Luar Negeri Periode Winter 2014/2015. Dari sinilah penyelidikan untuk menguak penyebab pendukung kecelakaan pesawat di mulai, ada indikasi terjadi kekacauan sistem administrasi antara maskapai dan otoritas terkait penerbangan khususnya Indonesia, atau mungkin di dalam internal maskapai itu sendiri dalam melanjutkan informasi terkait adminstrasi tersebut.

Dalam hal atau masalah ini banyak sekali hal yang harus dibenahi  berdasarkan dampak dan penyebab tersebut yaitu:
  1. Membenahi kinerja pemerintahan yang mengeluarkan izin terbang kepada suatu maskapai, mulai dari pemimpin atau pejabatnya yang berwenang.
  2. Membekukan rute penerbangan yang melanggar izin.
  3. Memberikan sanksi keras bagi maskapai yang melanggar izin terbang.
  4. Memberikan syarat dan verifikasi yang ketat dalam hal pemberian izin terbang.
  5. Melaksanakan integrasi dan komunikasi antar negara yang memberi izin.
  6. Harus adanya kesadaran pada pihak maskapai untuk memberikan pengamanan dan kenyamanan kepada penumpang, contohnya dalam izin terbang ini
  7. Harus ada kesadaran pula dari pemerintah untuk tidak asal memberikan izin kepada suatu maskapai, apalagi izin tersebut keluar karena adanya suatu gratifikasi dari maskapai kepada pemerintah yang memberi izin.

Daftar pustaka :
1.afanrais19.blogspot.com
2. http://lisaherdiana.blogspot.com/2012/04/transportasi-udara.html

Kamis, 08 Januari 2015

CARA MEMPERTAHANKAN ATAU MEMBENTENGI DIRI KITA DI ERA GLOBALISASI KHUSUSNYA PADA ASPEK SOSIAL & BUDAYA


Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Dampak positif Globalisasi :
1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
2. Mudah melakukan komunikasi
3. Cepat dalam bepergian ( mobili-tas tinggi )
4. Menumbuhkan sikap kosmopo-litan dan toleran
5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6. Mudah memenuhi kebutuhan

Dampak negatif Globalisasi:
1. Informasi yang tidak tersaring
2. Perilaku konsumtif
3. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
4. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5. Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat
Kita akan membahas tentang aspek sosial budaya :

Aspek Sosial Budaya
Budaya pada saat ini sudah mulai banyak bercampur dengan budaya asing akibat dari era globalisasi. Dimulai dari budaya berpakaian, pada saat ini generasi muda berkecenderungan mengikuti budaya asing. Contohnya, sekarang sebagian generasi muda lebih suka menggunakan pakaian yang mini dan tidak lagi menyukai cara berpakaian yang tertutup dan sopan. Ini dikarenakan alasan mereka,   bahwa apabila tidak menggunakan trend pakaian  terkini maka mereka di anggap tidak trendy.
Terkikisnya budaya – budaya tradisional yang terdapat di berbagai daerah. Kurang perdulinya para generasi muda kepada budaya tradisional semakin mempercepat punahnya kebudayaan tradisional tersebut. Saat ini banyak sekali generasi muda yang tidak mengetahui apa budaya khas yang terdapat di daerah dirinya tinggal. Hal ini sangat memprihatinkan sekali, terlebih jika mengingat Indonesia yang terkenal akan berbagai macam kebudayaan yang dimilikinya. Ketidak tahuan para generasi muda tersebut mengundang pihak lain untuk mengklaim budaya Indonesia menjadi budaya miliknya, padahal jelas – jelas kebudayaan tersebut adalah budaya asli Indonesia.
Selain itu dari jenis makanan yang di konsumsi, para generasi muda lebih cenderung menyukai makanan-makanan cepat saji yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan mereka apabila terus menerus dikonsumsi. Peran lingkungan diperlukan untuk dapat mengatasi masalah ini.

Dampak Dalam Bidang Sosial Budaya
Globalisasi telah banyak mengubah kebiasaan, bahkan dapat mengubah budaya suatu bangsa. Contoh kecil, misalnya, adanya perilaku yang menyimpang di dalam masyarakat seperti pergaulan bebas, yang melanda tidak hanya di kota-kota besar saja, teteapi juga sudah melingkupi seluruh pelosok desa. Akibatnya banyak terjangkit penyakit seperti HIV yang banya ditemukan di Afrika. Akibat serbuan inforamasi yang mudah diakses keseluruh penjuru dunia, yang dapat mempengaruhi pikiran penonton, pada gilirannya jika sebuah tayangan yang merusak tadi mempengaruhi sebuah kelompok bangsa, maka akan menjadi sebuah budaya yang merusak, seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas.
Tentu saja dampak positifnya seperti gaya hidup meniru orang barat dalam kedisiplinan, bekerja lebih efektif dan efisien,menghargai waktu, yang sekarang bahkan menjadiacuan untuk menggunakan waktu yang sebaik mungkin.
A.  KETAATAN
Dalam era globalisasi ketaatan itu penting, sebab kita bisa terlindung dari masalah dengan mematuhi norma-norma yang ada. Berikut ini contoh sikap yang perludikembangkan dalam hal ketaatan :
1.   Membiasakan mengoreksi diri sesuai dengan ketentuan agama
Globalisasi membawa berbagai bentuk sikap yang belum tentu sesuai dengan agama kita. Oleh sebab itu, kita wajib mengoreksi diri mengenai sikap kita apakah sudah sesuai agama atau malah melenceng dari agama.
2.   Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Pengaruh globalisasi tidak hanya perilaku positif namun juga ada perilaku negatif. Dengan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita bisa membentengi diri kita dari tindakan negatif tersebut.
B.  KEPEDULIAN
Dalam globalisasi kepedulian ini juga penting karena kita harus peduli terhadap lingkungan di sekitar kita. Berikut contoh sikap-sikap yang perlu diterapkan :
1.   Terhadap lingkungan
   Kepedulian kita terhadap flora dan fauna yang hampir punah
   Kepedulian kita pada kebersihan lingkungan
2.   Terhadap kewajiban dan hak
  Berperan pada penegakkan HAM, hal ini akan berdampak positif karena penindasan terhadap sesama manusia tidak terjadi lagi.
C. KESADARAN
Dalam era globalisasi kesadaran sangat diperlukan terutama kesadaran untuk melestarikan budaya. Seiring dengan kemajuan zaman,budaya nasional akan semakin dengan terkikis dengan adanya budaya modern pengaruh globalisasi. Berikut sikap-sikap melestarikan budaya daerah:
1.   Di lingkungan keluarga
     Berusaha mengembangkan kebudayaan di keluarga dengan cara memberikan pengetahuan tentang kebudayaan pada anak usia dini.
2.   Di lingkungan sekolah
·         Ikut ekstrakulikuler dalam bidang kesenian dan mengembangkannya
·         Memuat artikel mengenai kebudayaan daerah di mading
3.   Di lingkungan masyarakat
·         Menjaga kelestarian budaya yang ada
·         Menyaring budaya asing yang masuk ke lingkungan masyarakat
·         Tradisionalitas dan modernitas sesungguhnya dapat saling mengisi jika kita    ambil sisi positifnya, keduanya dapat memperkaya khasanah budaya nasional.
D. KESANGGUPAN
Globalisasi membutuhkan kesanggupan baik kesanggupan menjaga diri, Sebab globalisasi meminta kita untuk mencipta hal baru dan menyebarluaskannya. Berikut ini sikap-sikap yang perlu dikembangkan :
1.   Selalu berusaha mencari ilmu dan pengalaman baru yang berguna
Mencari ilmu dan pengalaman baru tentu dibutuhkan sebagai langkah awal dalam bersaing di era globalisasi. Sebab, pada era ini dibutuhkan ide kreatifitas dan inovatif untuk dapat bersaing.
2.   Ikut serta menciptakan suasana yang nyaman
Suasana yang nyaman akan membuat kita bersemangat dalam belajar. Jika kita bersemangat dalam belajar kita dapat mendapatkan ilmu dengan maksimal. Sehingga kita dapat bersaing dengan maksimal juga.
E. KESEDERHANAAN
Globalisasi kadang membuat seseorang meniru gaya idola mereka. Ini menuntut seseorang untuk dapat membeli barang atau pakaian yang dimiliki oleh idola mereka. Sehingga meninmbulkan pola hidup konsumtif. Berikut contoh-contoh perilaku sederhana untuk menghadapi pola hidup konsumtif :
1.   Membuat skala prioritas
Agar kita tidak mengikuti pola hidup konsumtif kita dapat membuat skala prioritas. Dengan skala prioritas tersebut kita dapat mengendalikan diri untuk tidak membeli barang yang tidak benar-benar kita butuhkan.
2.  Mengutamakan membeli dan memakai produk dalam negeri
Tidak perlu membeli barang-barang impor jika kita masih memiliki barang dalam negeri yang kualitasnya tidak jauh dari barang impor.
F. KESATUAN
Globalisasi adalah kta lain dari perang atau menjajah, tapi tidak secara nyata. Globalisasi menyerang sosial budaya bangsa kita. Untuk itu kesatuan dalam berbangsa dan bernegara sangatlah dibutuhkan agar Indonesia tidak terpecah belah. Kita harus bisa memanfaatkan globalisasi untuk menunjukkan bahwa kesatuan persatuan Indonesia sangatlah kuat, dengan menunjukkan kepada dunia tentang kebudayaan-kebudayaan indonesia yang kita ramu dalam satu “pertunjukkan”.

Daftar pustaka :
Buku era globalisasi
http://globalisasi-sosial-budaya.blogspot.com/
http://kymuradewy.blogspot.com/